Jumat, 31 Januari 2014

Jangan Tanyakan

Ketika suatu saat nanti aku menjauh, jangan tanyakan aku kenapa. Saat itu aku pasti sedang tidak baik-baik saja. Yang bisa kamu lakukan hanyalah tunggu saja sampai aku yang memulai untuk menghubungimu walau itu akan menjadi hal yang akan sangat aku hindari saat itu. Aku tidak mau bilang apa alasan aku mulai menjauh. Karena saat itu aku pun tidak tau pasti kenapa aku harus menjauh seperti itu. Mungkin yang aku tau, aku sedang tidak mau bertemu denganmu. Tidak ada alasan lain yang menyakitkan sampai aku harus pergi. Semoga begitu adanya.
Tapi dari sekian kata yang aku tulis tentang "Suatu saat nanti jika aku menjauh...", ketahuilah aku tidak pernah mau ini benar-benar terjadi. Cukup sekali ini saja aku berpikir seperti itu. Cukup untuk postingan ini saja.

Jumat, 24 Januari 2014

Aku Pulang

Liburanku kali ini bukan tanpa kamu. Kamu ada, tapi berbeda kota denganku. Kamu tetap di sana. Di suatu kota di mana aku selalu menyebutnya tempat pulang. Di sisa perjalanan pulang ini, bersamaan dengan laju kereta api yang membawaku semakin dekat dengan rumah, aku sadar ternyata aku bisa juga merindukan kota itu yang ada kamu di dalamnya. Entah aku merindukan rumah atau kamu. Ah atau mungkin aku juga sudah menganggapmu tempat pulangku. Di mana aku bisa bercerita, berkeluh kesah, berbagi tawa tanpa adanya batas. Kalau memang ini benar adanya, apa kamu keberatan jika aku selalu kembali padamu?
"I remember things better with you. I look at you and I'm home"

Jumat, 03 Januari 2014

Bersamamu itu Bahagia

Tidak banyak yang bisa aku ungkapkan tentang kamu. Rasanya setiap detil kecil hal yang kamu lakukan atau aku lakukan bersamamu adalah bahagia.
Bahagia seperti saat kita membicarakan hal yang hanya kita yang tau di depan orang lain. Mereka tidak mengerti, hanya kita yang mengerti.
Bahagia seperti kita saling mengingatkan akan kebiasaan yang mungkin waktu itu terlupa. Kamu mengingat kebiasaanku dan aku juga begitu. Aku tidak berencana mengingat setiap detil hal yang kamu suka lakukan. Tapi otak tau mana yang harus disimpan di memori.
Bahagia seperti aku sangat menunggu bertemu denganmu dan aku akan bertingkah seolah-olah pertemuan itu tidak disengaja. Kita bertemu dan mengobrol tentang apa saja. Kadang hanya membahas hal kecil yang tidak berbobot tentang kejadian yang aku atau kamu alami sebelumnya.
Bahagia seperti kita sama-sama tidak ingin beranjak pergi dan mengakhiri obrolan kita. Kita sering memakai hujan sebagai alasan untuk tetap tinggal dan pastinya banyak alasan lain yang dibuat-buat, kadang malah tidak masuk akal. Lucu.

Banyak bahagia lain yang tidak bisa disebutkan semua di sini. Singkat cerita, bersamamu itu bahagia untuk sekarang. Entah besok atau besok dan besoknya :)