Aku sudah nyata bagimu tapi kamu memilih untuk menunggunya. Iya, dia. Sosok yang kamu cintai setengah mati. Aku tidak akan pernah paham kenapa. Matamu sehat tapi kamu memilih untuk buta. Kamu menutup matamu untuk melihat sekitar, melihat ku. Aku ada di sini dan selalu di sini. Aku berulang kali melihatmu dan menemanimu menuntaskan tangismu setiap kamu mengingatnya. Dia yang hanya mampir sesaat di hidupmu, memberimu harapan, lalu pergi meninggalkanmu. Dia yang tidak akan pernah menjadi nyata untukmu. Dia yang cuma kamu cintai tanpa mendapat rasa yang sama darinya. Kamu bilang cukup bagimu mencintai dalam diam seperti ini. Dalam diam? Menurutku kamu mencintainya dalam tangis.
Aku tidak pernah berkata "Aku lebih baik dari dia. Pilihlah aku". Aku ingin kamu menyadari bahwa aku ada, dengan sendirinya. Bukan karena aku yang terus teriak "Aku di sini. Aku ada. Aku nyata". Menantimu tidaklah mudah. Tapi aku terus lakukan itu seakan aku hanya bisa bahagia denganmu. Oh aku rasa aku cukup bahagia hanya dengan selalu ada untukmu. Aku yang mencintaimu dalam diam dan tanpa berani berharap suatu hari nanti kamu akan melihatku yang terlalu menyayangimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar