Hujan datang nggak pernah sendiri. Dia datang keroyokan bersama rindu dan kenangan. Aku juga nggak ngerti kenapa hujan identik dengan galau, rindu, dan sendu. Yang aku tau, saat hujan memang semuanya jadi melankolis dan dramatis.
Rindu jadi berkali-kali lipat rasanya. Kenangan bukan lagi datang satu-satu, dia dateng barengan seperti air bah. Dan semua itu nggak jauh dari kamu. Maksudku nggak jauh-jauh dari pikiran tentang kamu.
Siapa sih yang aku rindu? Kamu. Kenangan tentang siapa sih yang dibawa hujan? Kamu.
Kamu lagi kamu lagi. Aku juga nggak ngerti kenapa hujan identik dengan kamu. Bukannya menyenangkan kalau kita terjebak hujan berdua lagi. Kita yang sebenarnya memang nggak mau pisah menjadikan hujan alasan untuk tetap duduk berdua dan bercerita tentang apapun. Aaaaaa hujan memang ajaib. Setidaknya begitu kata temanku :)
Selasa, 29 Oktober 2013
Hujan Identik dengan Kamu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kunjungan perdana sobat, Salam kenal ya :)
BalasHapusbakalan sering2 main ke sini aku, hehe
mampir ya di blogq :)
asem, apik mbak :')
BalasHapusmakasih :") jangan kapok main ke sini ya hehe :v
Hapus