Selasa, 26 Mei 2015

Belum Cukup Baik

Aku menerima burukmu dengan baik, tetapi belum cukup baik aku bagimu. Seberapa jauh aku sudah mengenal burukmu dan aku sama sekali tidak pergi. Coba beritahu aku, burukmu mana yang belum aku tau? Apa semua itu mengurangi peduliku terhadapmu?

Sini mendekat, aku beritahu. Indahmu tidak melebihi burukmu, tetapi tetap indah kamu di mataku. Bukan karena aku buta dan menutup mata dari semua burukmu, tetapi penerimaanku terhadapmu membuatku tidak melulu terpaku pada burukmu. Kamu indah begitu adanya.

Jumat, 08 Mei 2015

Palung Matamu

Damai itu bisa menatap matamu sedekat ini. Dalam jarak sedekat ini, rasanya kekagumanku terhadap coklat terangmu semakin bertambah. Penjarakan aku dalam matamu. Sungguh berlama-lama tenggelam di dalamnya aku tak mengapa.

Tapi sesaat kemudian aku kehabisan kata-kata. Isi otakku sekejap tersedot juga ke dalamnya palung matamu. Di mana aku tidak menemukan apapun lagi selain kenyataan bahwa binar bahagiamu kali ini berasal dari bahagia baru yang aku tidak mau tau itu apa atau siapa.

Baru kali ini aku tidak betah menatapnya lama-lama.