Damai itu bisa menatap matamu sedekat ini. Dalam jarak sedekat ini, rasanya kekagumanku terhadap coklat terangmu semakin bertambah. Penjarakan aku dalam matamu. Sungguh berlama-lama tenggelam di dalamnya aku tak mengapa.
Tapi sesaat kemudian aku kehabisan kata-kata. Isi otakku sekejap tersedot juga ke dalamnya palung matamu. Di mana aku tidak menemukan apapun lagi selain kenyataan bahwa binar bahagiamu kali ini berasal dari bahagia baru yang aku tidak mau tau itu apa atau siapa.
Baru kali ini aku tidak betah menatapnya lama-lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar