"Lamakah aku pergi
hingga tak sadar rambutku makin memutih
Banyak waktuku yang terbuang rugi
Lamakah aku pergi hingga tak sadar beribu kisah ingin kubagi"
Kamu tidak tau. Ini adalah apa yang aku putar berulang kali waktu kamu sedang jauh dari rumah. Mendaki gunung-gunung tinggi, menjajaki tempat-tempat jauh.
"Berilah ku waktu sebentar lagi
Ku kan pulang
Pulang kerumah
Berilah waktu
Sabar menunggu"
Ambil waktu sebanyak yang kamu butuhkan, sayang. Aku tidak akan mengganggu waktumu. Aku selalu menunggumu pulang. Dengan peluk dan secangkir kopi hangat.
"Doamu slalu untukku
slalu untukku
hingga kini aku tak ragu
Biarkanlah aku sujud di kakimu
lukisanmu selalu indah
seperti doamu sepajang masa tak putus asa"
"Sementara waktu mengubah kita"
Yang aku tidak tau adalah setiap waktu tidak hanya merubahmu, tapi juga merubah kita. Kita yang mulai berbeda keyakinan.
Aku selalu yakin kamu akan pulang, setelah lelahmu menjajaki alam luas.
"Ku kan pulang
Pulang kerumah
Berilah waktu
Sabar menunggu"
Tapi ternyata kamu mencari rumah baru untuk menetap. Aku tidak lebih sebagai rumah singgah untuk menyandarkan lelah.
"Ku kan pulang
Pulang kerumah
Bawa cerita
Indah dunia"
Dan waktu terus berlalu untukku, dengan atau tanpamu. Untuk itu aku pun pergi. Karena sekarang aku yakin kamu tidak akan pulang.
Aku berhenti menunggumu.
*nb: surat lama yang baru sempat dikirim.
Dialog Dini Hari- Ku Kan Pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar