Selasa, 29 Agustus 2017

Ini Kekasihmu

Sekarang kamu tau seperti apa aku.
Bukan tipe yang manis sepanjang waktu.
Cukup pemalu bahkan hanya untuk mengungkapkan rasa sesering kamu.

Untuk cintamu yang sebesar semesta, terimakasih ku sampaikan dengan sekian banyak doa untukmu mengiringi.
Kata orang, obatnya rindu adalah temu, sedangkan doa adalah peredanya untuk sementara.

Selamat ulang tahun.
Ucapannya tidak tepat waktu, tapi semoga kamu selalu tau.

Rasa-rasa yang tidak bisa setiap saat diungkapkan.
Rindu-rindu yang tidak semua bisa dikatakan.
Doa-doa yang selalu tertuju padamu.

Kamu spesial bukan hanya setahun sekali di tanggal kelahiranmu.
Bagiku, sepanjang waktu.
Dua belas bulan setahun.
Empat minggu sebulan.
Tujuh hari seminggu.
Dua puluh empat jam sehari.
Enam puluh menit sejam.
Enam puluh detik semenit.
Sepanjang waktu.

Angka yang baru.
Tidak akan lebih mudah.
Tapi akan lebih ringan, janjiku untuk selalu mendampingi.

Rabu, 02 Agustus 2017

Agustus: Sampai Jadi Debu*

Aku berdoa agar kita adalah selamanya
Tapi akan selama apa selamanya itu?

Karena kamu adalah yang aku bayangkan ada menemani hari demi hari sampai aku tua nanti.
Sampai kita tua nanti.
Sampai tidak mudah lagi bagimu mengingat segala hal. Aku akan mengingat semuanya untukmu.
Sampai rambut kita memutih dan kulit kita menua bersama waktu. Ah tidak, kamu akan selalu tampan bagiku walau bagaimanapun waktu mengubah segalanya.
Sampai tidak banyak yang bisa kita kerjakan dengan tubuh yang tidak lagi muda. Kita akan banyak menghabiskan waktu bersama di rumah saja. Aku tidak keberatan.
Sampai semua anak-anak kita sudah dewasa dan punya kehidupannya maisng-masing. Rumah akan sangat sepi tanpa mereka. Kita akan berbagi rasa sepi itu bersama. Aku tidak akan membiarkanmu sendiri.

Sampai suatu hari kita benar-benar lelah, dan sudah waktunya meninggalkan dunia ini. Bisakah kita beristrahat bersama? Karena tidak bisa kubayangkan bagaimana aku menjalani hari tanpa kamu. Dan aku tidak bisa membiarkan kamu yang menemani aku selama itu merasakan hari tanpaku di sisimu.
Kita akan diistirahatkan bersisian.
Sampai jadi debu kita terus bersama.

Tuhan, bolehkah untuk kita selamanya tanpa batas waktu?








*terinspirasi Banda Neira- Sampai Jadi Debu.