Kamis, 12 Februari 2015

Hujan Sore Ini

Kepada hujan.

Aku tau seharusnya aku tidak merutukmu. Tapi maaf, benar adanya karenamu aku gagal kemana-mana. Banyak yang harusnya sudah aku selesaikan, tapi semua berantakan karenamu.

Hujan, maaf sekali lagi aku merutukmu. Karenamu sore ini kenangan tentangnya kembali datang. Memenuhi otak yang sedang kosong dan diam di sudut-sudut pikiran. Menetap. Enggan diusir pergi. Tiba-tiba aku teringat, terakhir kali mengelus kepalanya hingga dia terlelap. Terakhir kali menatapnya saat dia sedang berkelana di alam mimpi, mendatangi bahagia barunya. Demi apapun aku rela menunggui dia bangun kala itu. Hanya untuk memberi senyum yang akan pertama dia lihat ketika dia kembali ke dunia nyata. Tapi ternyata lagi-lagi aku ditampar kenyataan bahwa bukan lagi senyumku yang dia ingin lihat pertama saat dia membuka mata. Bukan lagi.

Hujan, maafkan aku. Maafkan aku karena kamu harus membaca keluh kesahku tentangmu dan tentang dia sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar