Minggu, 08 Februari 2015

Lebih Dekat

Hai, ini suratku untuk kamu yang tidak melulu tentang yang lalu.

Aku tidak yakin apakah kamu ada waktu untuk membacanya. Aku tau kamu sangat sibuk. Aku juga tidak berharap kamu akan membacanya. Karena menulis tidak melulu tentang dibaca. Kadang diabaikan adalah cara terbaik agar tulisan ini tetap pada tempatnya.

Aku terlalu berani menulis surat ini ketika aku masih dalam perjalananku menemukan nyaman yang baru. Sekilas aku menengok ke rumahmu. Terlihat damai dan mengundang untuk disinggahi. Aku ingin singgah. Sebentar saja. Itupun kalau diperbolehkan.

Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Tapi aku bingung bagaimana memulainya.

Tapi aku juga sedang hancur. Berjalan tidak tentu arah sambil memperbaiki hati. Aku butuh disayangi selagi aku memperbaiki hati. Apa kamu bersedia menerima aku yang sedang belajar berdamai dengan masa lalu?

2 komentar:

  1. Hai, dear...

    I think i ever in your shoes..
    I keep my self alone...
    Aku memlilih sendirian untuk menenangkan diri. Berdamai dengan diri sendiri dan masa laluku.

    Dan aku bahagia dengan keputusan itu.. :)

    Hope the best for you

    BalasHapus