Kepada kamu, seseorang yang aku kenal belum lama.
Sudah masuk hari ketujuh dan membuat surat untukmu masih hanya ada di angan-angan. Aku terlalu takut untuk memulai lebih dulu. Bahkan untuk menulis surat yang mungkin tidak akan kamu baca ini saja aku belum berani. Iya, aku sepengecut itu.
Aku bingung mau mengatakan apa dalam suratku untukmu. Menanyakan kabarmu? Ah terlalu basa-basi kurasa. Bercerita tentang keseharianku? Ah untuk apa. Kita bahkan belum pernah saling bertukar cerita tentang keseharian masing-masing.
Karena kebingungan itulah surat untukmu tidak pernah selesai.
Tetapi, di akhir surat ini aku baru sadar. Inilah surat pertamaku untukmu.
Dari seseorang yang diam-diam memperhatikanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar