Kepada penemu smartphone.
Aku bukan orang yang pintar dalam bidang sejarah. Penemu telefon pertama saja aku tidak ingat siapa namanya. Dari masa ke masa, penemuan itu berkembang. Dari telefon rumah, menjadi telefon genggam, dan menjadi smartphone seperti yang kebanyakan kita pegang saat ini.
Aku khususkan surat ini untuk penemu smartphone karena aku hidup di jaman hampir semua orang punya smartphone. Hai penemu smartphone, terimakasih. Terimakasih karena berkat anda semua pekerjaan menjadi mudah. Tugas, surat menyurat, komunikasi dengan orang lain yang sangat jauh sekali pun menjadi mudah dan sangat mungkin dengan adanya smartphone. Perihal membunuh waktu, smartphone juga juara. Orang orang bisa betah berkutat dengan layar smartphone bahkan seharian nonstop. Kenapa bisa? Karena banyak yang bisa dilakukan hanya dengan mengotak atik smartphone masing-masing. Sosmed, email, blogging, game, upgrading, dan masih banyak lagi.
Tapi, tanpa anda sadari sebelumnya, bahwa penemuan anda ini memang mendekatkan yang jauh, juga menjauhkan yang dekat. Awalnya aku tidak percaya pengaruh smartphone sebegitunya. Semakin ke sini, semakin banyak yang menggunakan smartphone dan memang begitu nyatanya. Berkumpul dengan teman-teman tidak lagi seasyik dulu. Ada saja satu, dua, atau bahkan semua memegang dan fokus pada hp masing-masing. Obrolan menjadi kurang berkualitas. Waktu temu yang tidak seberapa juga jadi habis percuma. Yang paling menyedihkan adalah semalam. Aku makan malam bersama keluarga, dan apa yang terjadi? Tidak ada komunikasi atau obrolan panjang lebar di meja makan. Aku sudah mengalah, mematikan hp dan menaruhnya jauh. Tapi, adikku tetap saja tidak menyadari momen langka ini. Satu makan malam bersama yang sangat jarang dihabiskan hanya untuk saling berdiam diri. Sedih. Miris. Thankyouverymuch.
Aku merasa dipermudah hidupnya dengan adanya smartphone. Tapi, kalau sebegitu buruk pengaruhnya, aku memilih kembali ke beberapa tahun lalu dimana handphone hanya bisa sms dan telefon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar